PALUTA.WAHANANEWS.CO, Kecamatan Halongonan - Di ruang sederhana beralaskan tikar pandan dan permadani biru bermotif bunga, belasan orang duduk melingkar. Cahaya sore menyusup lewat jendela berkelambu tipis, menerangi wajah-wajah yang larut dalam percakapan. Di sudut ruangan, seorang ibu duduk bersila dengan tatapan teduh namun sarat lelah—ia adalah ibu dari Pangarahon Harahap, pemuda Desa Siboru Angin, Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), yang dua tahun terakhir hidupnya bergantung pada perjuangan melawan penyakit.
Penyakit itu bukan sekadar batuk atau sesak napas musiman. Hasil pemeriksaan di RSUP Haji Adam Malik dan RS Universitas Sumatera Utara memastikan diagnosis: atelektasis dan efusi pleura—gangguan pada paru-paru yang memicu penumpukan cairan di rongga pleura. Perut Pangarahon membesar, membatasi geraknya, dan memaksanya menjalani hari-hari di atas ranjang.
Baca Juga:
Lomba Lari Marathon 5K, Meriahkan HUT RI Ke-80 Kabupaten Paluta
Kedua orang tuanya telah menempuh jalan panjang: membawa anaknya ke rumah sakit besar, menunggu di ruang pemeriksaan, berharap kabar baik dari dokter. Namun, jarak dan biaya kerap menjadi tembok tinggi. Upaya pengobatan kerap terhenti sebelum sampai tujuan.
Di tengah keterbatasan itu, gelombang solidaritas datang. Palang Merah Indonesia (PMI) Paluta menggalang dana dan menyerahkannya langsung kepada keluarga di RSUD Gunung Tua. Dukungan tak berhenti di sana. Dari Lhokseumawe dan Aceh Utara, Persatuan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PERMATA) dan Ikatan Mahasiswa Padang Lawas (IMAPALAS) bergerak serentak. Mereka mengetuk hati publik, menjemput donasi dari kantong mahasiswa, alumni, dan simpatisan lintas daerah.
Puncaknya, PERMATA Lhokseumawe–Aceh Utara menyerahkan tali asih kepada Pangarahon, disaksikan keluarga dan tokoh muda daerah, Abdi Banua Siregar. Kegiatan ini tak lepas dari dorongan para pembina dan penasehat: Muhammad Nasir Siregar, Tohong Pangondian Harahap, dan Mula Rotua Siregar, yang berulang kali menanamkan pesan, “Berbuat baiklah selalu kepada sesama, karena setiap perbuatan baik akan kembali kepada diri sendiri.”
Baca Juga:
Pemkab Paluta Gelar Pelepasan dan Pemberian Penghargaan Kepada 12 Orang ASN Masuk Masa Pensiun
“Saotik bahatna nahami bisa bantu. Semoga ini bermanfaat bagi Bang Pangarahon dan keluarga,” ujar Parlin Muda Saputra Harahap, Ketua Umum PERMATA Lhokseumawe–Aceh Utara periode 2024–2025, yang memimpin organisasi dengan dukungan lebih dari 300 anggota, terdiri dari mahasiswa aktif, alumni, dan calon mahasiswa baru.
Abdi Banua Siregar, yang hadir langsung, menambahkan apresiasinya. “Semoga PERMATA ke depan semakin solid dan harmonis, serta tetap menjadi wadah yang mengedepankan kebersamaan dan kepedulian.”
Hari itu, di rumah beratap seng dengan dinding semen polos, tak ada pidato panjang. Hanya ada tatap mata penuh rasa syukur, salaman hangat, dan pesan singkat: perjuangan Pangarahon belum berakhir. Namun ia tak lagi berjuang sendirian.
[Redaktur: Marapada Boy Harahap]