PALUTA.WAHANANEWS.CO,Gunung Tua-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk menanggapi keluhan warga dari tiga desa di Kecamatan Simangambat terkait dugaan pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan PT Sumber Sawit Nusantara (SSN).
Warga Desa Sionggoton, Gunung Manaon, dan Tanjung Botung mengeluhkan asap tebal yang berasal dari blower Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT SSN serta debu jalan yang tidak pernah disiram secara rutin. Kondisi ini disebut telah menyebabkan banyak warga mengalami penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Baca Juga:
PSU Terbentur Anggaran, Kemendagri Minta Semua Pihak Kerja Maksimal
Perwakilan tokoh masyarakat dan pemuda dari ketiga desa tersebut menyampaikan bahwa masalah ini sudah berlangsung cukup lama dan telah beberapa kali disuarakan melalui aksi unjuk rasa. Namun, hingga kini belum ada tanggapan serius dari pihak perusahaan.
Ketua Komisi III DPRD Paluta, Akhiruddin Ritonga, yang juga merupakan warga desa yang berdekatan dengan lokasi pabrik, mengakui kondisi tersebut dan menyampaikan bahwa ia menerima banyak laporan dari warga sekitar mengenai dampak pencemaran lingkungan.
“Kebetulan saya tinggal di desa yang cukup dekat dengan lokasi PKS tersebut, dan memang banyak warga yang menyampaikan keluhan. Berdasarkan data dari Puskesmas Simangambat, banyak warga yang mengalami ISPA akibat pencemaran udara ini,” ujar Akhiruddin dalam RDP yang digelar, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga:
Pemulangan Jemaah Haji Dimulai, Menag Apresiasi Petugas dan Tegaskan Layanan Berjalan Normal
Menanggapi hal tersebut, Manajer PT SSN, Bambang Susilo, menjelaskan bahwa asap yang keluar dari blower pabrik kemungkinan besar disebabkan kerusakan mesin. Ia menyatakan bahwa pihak perusahaan akan melakukan perbaikan ke depannya.
“Untuk penyiraman debu, kemarin mobil rusak dan kalau untuk sementara ini sudah bagus,” ujar Bambang dalam pernyataannya di hadapan anggota dewan.
[REDAKTUR HADI KURNIAWAN]