PALAS.WAHANANEWS.CO, Desa Gading - Sholat minta hujan dalam Islam disebut dengan Shalat Istisqo'. Ini adalah Shalat sunnah yang dilakukan ketika terjadi kekeringan atau kemarau panjang untuk memohon kepada Allah swt agar menurunkan hujan. Shalat Istisqo' dilaksanakan pada siang hari, setelah matahari terbit dan bisa juga dilakukan pada sore hari asalkan bukan pada waktu yang diharamkan untuk Shalat.
Masyarakat Amaliyah Akbar bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Kecamatan Barumun Barat melaksanakan Shalat Istisqo' tersebut bertempat di Tanah Lapangan Kantor Camat, Desa Gading, Senin (11/8/2025).
Baca Juga:
Polres Palas Ungkap Kasus Narkotika Jenis Daun Ganja Sebanyak 44 Kg
Pantauan reporter wahananews.co dalam pelaksanaan Shalat Istisqo' tersebut turut hadir Camat Kecamatan Barumun Barat Fatimah Hanum Simbolon beserta Ketua MUI Kecamatan Barumun Barat Ustad Lirhan Siregar bersama staf pengajar Pesantren MAS Al-Khoiriah Desa Aek Buaton terdiri atas Ustad Nasruddin Harahap dan Ustad Qhobul Harahap.
"Sebagai seorang muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat Istisqo' yang hukumnya sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan menggunakan tersebut saat terjadi kekeringan/kemarau panjang merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang ditujukan memohon kepada Allah swt," jelas Ustad Lirhan siregar.
Bersama ratusan jemaah pada shalat Istisqo' tersebut turut hadir beberapa Kepala Desa se-Kecamatan Barumun Barat bersama Ketua wirid desa masing-masing, Anak didik SMP N 1 Barumun Barat, Tokoh masyarakat, Alim ulama bermunajad meminta hujan kepada Allah swt berlangsung khidmat dan khusuk.
Baca Juga:
Penyaluran DBH Provinsi Sumut Dihadiri Bupati Kabupaten Palas di Kantor Gubernur Sumut Medan
Dalam pelaksanaan shalat Istisqo' ini, bertindak sebagai Imam Al Ustad Nasruddin Harahap yang juga merupakan guru di Pesantren MAS AL-Qhoirih yang dipimpin oleh Lirhan siregar (Ketua MUI Kecamatan Barumun Barat).
Adapun Khotbah yang disampaikan oleh Al Ustad Lirhan Siregar dalam tauziahnya mengajak para jemaah tetap bersyukur dan memohon ampunan kepada Allah swt sekaligus agar saling intropeksi diri, dengan harapan agar cobaan seperti kemarau panjang, kebakaran dan segala jenis maksiat, prilaku negatif penyebab dosa-dosa yang disebabkan kesombongan dan keserakahan kita sebagai manusia, sesuai yang tertulis dalam kitab Al Qur'an pada surah Al Aqrof: 'janganlah berbuat kerusakan di muka bumi ini' dan dalam surah Nuh ayat 10/11, Allah swt memberi ampunan dan rahmat-Nya jika kita memohon ampunan niscaya Allah swt akan menurunkan hujan seperti apa yang kita harapkan.
"Marilah kita koreksi dengan kemarau panjang ini kita evaluasi diri masing-masing, kita perbaiki silaturrahim dan meneladani sifat Rosulullah serta mencerminkan taqwa Kepala Tuhan yang Maha Esa," papar Ustad Lirhan siregar dalam Tauziah kepada jemaah.